Update Kehidupan

*bersihkan sarang laba-laba*

Soooo many things happened! Ya keluarga, ya karir (adeuuuh… karir 😏), ya gitu deh. Hahaha.

Update kehidupan tentang keluarga deh. Yes, Fatih alhamdulillah udah masuk sekolah di usia 4 tahun lebih 8 bulan. Langsung TK engga pake PAUD. Pandemi memaksa diri ini kembali menjadi guru PAUD. Ya alhamdulillah lumayan ngaruh ke Fatih. Minimal kesiapan mental untuk sekolah aman. Hari pertama Fatih masuk sekolah aman sentosa tidak ada tangis. Padahal fullday dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Baru hari ketiga atau keempat sempat nangis karena jatuh. But, later on he did great job. Dengan ritme itu hamdalah dia menikmati. So far, banyak dinamika di perjatuhan mania aka bocel kaki, benjut dahi, luka tangan, udah jadi hari-hari aja gitu. Selain itu, kosakata baru yang cukup unik dan akhirnya jadi bahan diskusi menjelang tidur. Masih berjuang sampai sekarang tentang kata2 yang didapat dari teman sekolahnya ini. But, hey, its the real world!

Rumah. Alhamdulillah setelah 4 tahun berada dalam Pondok Mertua Indah, dengan menabung sekian sekian jadi modal awal untuk bisa DP rumah Kramat ini. Iya, kami menyebut rumah kami dengan nama daerahnya agar memudahkan untuk identifikasi ke Fatih. Rumah Dongkelan untuk menyebut rumah kakung utinya. Rumah Timoho untuk menyebut rumah pakdhe budhenya. Rumah Ngaren/Ngadirejo/Temanggung untuk menyebut rumah mbah akung dan mbah uti. Rumah ini adalah rumah warisan saudaranya ortu murid yg dibangun sejak 1980an dan masih berdiri kokoh hingga sekarang. Pembelian ke penjual udah lunas, tapi uangnya dari minta tolong nama mertua untuk pinjam uang di bank dan kami yg mengangsur tiap bulannya. Gaji kami sepertinya ga akan diACC kalau ngeyel mau mandiri. Bismillah semoga tahun 2029/2030 selesai! Amiiiinnn…

Karir. Alhamdulillah mayan lah dapat promosi dari korkur ke principal. Walau mengiyakannya beraaaaaat kaliiiii hingga dinamika dan pergulatan masih berproses hingga saat ini huhuhuhu. Udah mau selesai 1 tahun. Masih 3 tahun lagi. Buanyak belajar hal baru. Ketemu orang baru, skill baru, pencapaian baru, kegagalan baru, kebangkitan baru. Wah, nano nano rasanya. Bagiku, posisi ini tuh berat. Bawa 90 anak, 35 edu staf, 180 ortu. Pertanggungjawaban akhiratnya gimana iniii Ya Allah. Cuma bisa berusaha semaksimal mungkin di setiap langkah. Semoga Allah selalu menunjukkan hamba yg lemah ini ke jalan yang lurus. Amin

Karir suami. Alhamdulillah, sudah ada TPG. Selain itu, posisi dari guru trus ke K3 trus sekarang sarpras. Manfaatnya adalah obrolan kami nyambung banget tentang RAB, gedung, dan segala tetek bengek persekolahan, kadang ngrusuhi suami untuk bantu ini itu. Mudharatnya ya gampang capek, gampang marah, gampang tersulut emosi karena persoalan sekolah dibawa ke rumah. Masih jadi peer kami sih untuk bisa bagi-bagi energi, menempatkannya di saat yang tepat, agar kami bisa saling bersinergi.

Kiranya itu cukup untuk update kehidupan terkini. Mari kita lihat berapa tahun lagi blog ini akan hidup. See you!

Update Kehidupan

Tuliskan ide

Dalam wawancara dengan Soleh Solihun, penulis Dee Lestari menceritakan bahwa ide bukunya berasal dari pengalaman pribadinya dulu ketika masih remaja. Dari situ saya menyimpulkan bahwa ide cerita tak pernah usang. Ide cerita itu bisa nanti dikembangkan dan dipoles serta disesuaikan pada jaman ketika ia dikeluarkan. Jadi, tuliskan ide apapun yang terpikirkan, manatahu bisa jadi karya di kemudian hari. Seperti doa, ide tulisan pun juga bisa menjelma nyata. Bisa saat itu juga atau di hari-hari selanjutnya. Bisa jadi produk karya apa saja. Yang bisa saja tidak hanya bermanfaat bagi diri saya tapi juga orang lain di luar sana.

Jadi, apa idemu hari ini?

Tuliskan ide

Refleksi

Hari ini membuka lagi beberapa akun sosial media yang sudah ditinggalkan selama tiga minggu. Yes, karena covid tentu saja. Kebagian juga akhirnya. Hehe. Alhamdulillah, masih bertahan. Meski pas minggu awal masyaallah yes. Nano-nano. Meski sudah menyiapkan diri, tetap saja kaget. Sudah vaksin dua kali. Sudah sering antigen. Pas banget ada banyak kejadian dan urusan yang perlu dilakukan. Lalu capek. Ya sudah. Dilewati dengan luar biasa. Kalau bukan karena suami yang segitunya merawat istri dan anaknya, bersabar dan mau berusaha membangkitkan semangat. Manalah bisa saya bertahan. Hey, suami! Makasih banyak yaaa… (gak dibaca gak apa2, yang penting akyu cinta).

Awalnya buka facebook, trus berlanjut ke wordpress deh. Tadinya mau ke twitter, tapi enakan nulis di wordpress. Itung-itung melemaskan jari karena sebentar lagi akan mulai proyek penelitian dan penulisan buku lagi. Semangat! Meski ini buku isinya keroyokan dan udah ketiga kali, tetap saja deg-degannya berasa. Adrenalin terpacu, lalu riweuh sendiri. Hahaha. Ternyata kebiasaan dulu nulis di multiply, lanjut ke facebook dan instagram jadi berani nulis deh. Nulisnya akademik lagi, berdasarkan penelitian yang jaman kuliah dulu dihindari banget. Sekarang malah kecantol. Pokoknya bikin karya.

Jadi guru SD emangnya gak boleh berkarya? boleh doongs. Er walau secara teknis saya tidak ngajar kelas full ( Ya Allah semoga nanti dapat kesempatan bisa ngajar di kelas lagi Ya Allah) cuma jadi edukator mapel karena harus bantuin kepala sekolah di bidang kurikulum tapi tidak akan menyurutkan semangat saya buat menulis.

Karena menulis itu ternyata membuat saya mudah untuk berefleksi sih. Menuliskan apa yang kita rasakan, merekam apa yang kita pikirkan yang kemudian membuat saya berefleksi. Oh saya kurangnya ini, saya bagusnya di sini, dan lain sebagainya. Untuk kemajuan diri sendiri aja sih. Bukan buat siapa-siapa. Menulis, refleksi buat diri sendiri.

Mari mulai hari ini kita mulai menulis lagi. Curhat colongan dikit yang ga usah mementingkan skema penulisan dan kaidah yang berlaku. Yang penting bisa buat refleksi. Yuk!

Refleksi

The Baby

Well…

28 October 2017 would be the happiest day ever for me.

Allah gave me a handsome boy. 2,8kg weight and 45cm height.

Fatih Muhammad Haq, we named him.

A man who wants to keep Muhammad’s path in seeking The Truth.

No words can describe how lucky I am.

 

The Baby

Aku takut jatuh cinta lagi

Aku takut jatuh cinta lagi untuk ke sekian kalinya

-pada jiwa-jiwa yang masih suci tanpa noda

-pada energi – energi yang masih kuat bertahan lama

-pada sapaan pagi sederhana yang penuh makna

-pada senyuman tulus tanpa prasangka

-pada pelukan hangat tanpa tendensi apa-apa

-pada tatapan ingin tahu yang jujur apa adanya

 

Aku takut jatuh cinta dan merasa dibutuhkan kehadirannya

Aku takut jika rasa cinta itu hadir menyapa

Lalu diam-diam menyusuri ruang-ruang hampa

Yang selama ini enggan untuk dibuka

Kemudian bertahan untuk tinggal disana, meski sementara

 

Karena jika tanda jatuh cinta itu ada dan bermula,

Hingga rasa ingin memiliki tumbuh mekar sempurna,

Maka perpisahan akan berada di penghujungnya

Meski aku berusaha keras memegang erat genggamannya

Mengindahkan rentannya ikatan tali sementara

Yang pasti kan terlepas seperti sebelum-sebelumnya

Hingga hanya keping-keping rindu yang tersisa.

 

-catatan galau guru yang takut memulai mencintai anak didiknya sekarang sambil mengubur dalam rasa rindu pada anak didiknya yang terdahulu

Aku takut jatuh cinta lagi